Sekarang cari kerja nggak cuma soal punya skill dan pengalaman. CV kamu juga harus bisa “lolos” dari mata robot alias ATS (Applicant Tracking System). Banyak perusahaan, apalagi yang besar atau sering buka lowongan, pakai sistem ini buat menyaring ratusan sampai ribuan pelamar. Jadi, kalau CV kamu nggak “ATS friendly”, bisa-bisa langsung ditendang dari sistem sebelum dibaca manusia. Gawat, kan?
Tapi tenang, bikin CV yang cocok buat ATS itu nggak sesulit kelihatannya. Kuncinya adalah memahami gimana sistem itu bekerja dan menyesuaikan CV-mu biar lebih “terbaca” oleh si robot. Yuk, kita bahas satu per satu! Cara Membuat CV ATS:
- 1. Gunakan Format CV yang Sederhana
- 2. Simpan CV dalam Format yang Tepat
- 3. Gunakan Kata Kunci dari Deskripsi Pekerjaan
- 4. Tulis Pengalaman Kerja dengan Format yang Konsisten
- 5. Jangan Singkat-singkat Nama atau Istilah Penting
- 6. Hindari Gambar dan Desain Berlebihan
- 7. Tambahkan Bagian "Skills" Secara Spesifik
1. Gunakan Format CV yang Sederhana
ATS suka yang simpel. Jadi, hindari format CV yang terlalu banyak ornamen visual seperti tabel, grafik, ikon, atau warna-warni yang mencolok. Kenapa? Karena ATS membaca CV layaknya membaca dokumen teks biasa. Kalau kamu kasih bentuk yang aneh-aneh, sistem bisa gagal membaca informasi penting kayak nama, pengalaman kerja, atau pendidikan.
Pakai layout satu kolom saja, pakai font umum seperti Arial, Calibri, atau Times New Roman. Ukuran font idealnya antara 10–12pt. Gunakan heading yang jelas seperti “Pengalaman Kerja”, “Pendidikan”, dan “Keterampilan” untuk bantu ATS mengenali struktur dokumen kamu.
2. Simpan CV dalam Format yang Tepat
Meskipun PDF terlihat lebih rapi, beberapa sistem ATS lebih nyaman membaca file dalam format .doc atau .docx (Microsoft Word). Ada juga ATS modern yang sudah bisa baca PDF, tapi kalau kamu nggak yakin sistem mana yang dipakai perusahaan, main aman saja: kirim versi Word-nya.
Kalau tetap mau pakai PDF, pastikan file-nya bisa di-select dan copy teks-nya. Jangan kirim CV hasil scan atau file desain yang dijadikan PDF tapi teksnya sebenarnya gambar. Itu bikin ATS gagal total membaca isi CV kamu.
3. Gunakan Kata Kunci dari Deskripsi Pekerjaan
Ini poin penting banget. ATS bekerja dengan mencocokkan kata kunci yang ada di CV kamu dengan kata-kata yang ada di deskripsi lowongan kerja. Jadi, jangan males baca detail job description ya!
Misalnya, kalau lowongan menyebut butuh orang yang bisa “mengelola media sosial”, “menganalisis insight”, dan “menggunakan Canva”, pastikan kamu menyebut hal-hal itu (kalau memang bisa) di CV kamu. ATS akan mendeteksi kata-kata itu sebagai sinyal cocok.
Tapi hati-hati, jangan asal copy-paste semua kata dari deskripsi kerja ya. Tetap sesuaikan dengan pengalaman kamu yang sebenarnya, biar kalau dipanggil interview, kamu nggak bingung sendiri.
4. Tulis Pengalaman Kerja dengan Format yang Konsisten
ATS suka dengan data yang rapi dan konsisten. Contoh:
Social Media Intern
PT Kreatif Maju — Jakarta
Juni 2023 – Desember 2023
- Membuat konten harian untuk Instagram dan TikTok
- Meningkatkan engagement sebesar 30% dalam 3 bulan
- Mengelola kalender konten dan laporan mingguan
Format seperti di atas jelas dan mudah dipahami baik oleh ATS maupun HR. Hindari penulisan yang acak atau mencampur gaya bullet point dengan paragraf panjang.
5. Jangan Singkat-singkat Nama atau Istilah Penting
Kalau kamu tulis “Univ. Gadjah Mada” alih-alih “Universitas Gadjah Mada”, atau “Mgr. Proyek” ketimbang “Manajer Proyek”, ATS bisa saja gagal mengenali kata-kata itu sebagai entitas yang valid. Jadi, tulislah nama lengkap untuk universitas, gelar, jabatan, dan istilah umum.
Kalau kamu punya sertifikat juga, sebut nama lengkapnya. Misalnya, tulis “Google Digital Marketing Certification” daripada hanya “Sertifikat Google”.
6. Hindari Gambar dan Desain Berlebihan
Kalau kamu suka desain, mungkin pengen bikin CV yang keren dan beda dari yang lain. Tapi ingat, CV ATS friendly bukan soal keren, tapi soal keterbacaan. Hindari pasang foto, infografis, bagan, dan elemen dekoratif lainnya. ATS nggak bisa baca gambar.
Kalau kamu butuh desain menarik buat portofolio, simpan itu di file terpisah atau buat versi kedua dari CV kamu untuk keperluan interview tatap muka atau dikirim ke email personal HRD.
7. Tambahkan Bagian “Skills” Secara Spesifik
ATS sangat suka bagian “Skills” karena bagian ini biasanya dipakai buat mencocokkan kata kunci utama. Jadi, jangan cuma tulis “Berpengalaman di bidang komunikasi”. Lebih baik pisahkan jadi poin-poin seperti:
- Public Speaking
- Copywriting
- Content Marketing
- Adobe Photoshop
- Microsoft Excel
- Bahasa Inggris (TOEFL 560)
Semakin spesifik, semakin baik. Tapi tentu saja jangan bohong—pastikan kamu benar-benar menguasai skill yang ditulis, ya.
Kami bisa bilang bahwa cara membuat CV ATS (Applicant Tracking System) diatas poin utama nya adalah CV yang rapi, relevan, dan terbaca oleh sistem jauh lebih unggul dibanding CV yang hanya mengandalkan desain estetik.
Dengan mengatur struktur dan isi CV secara cermat, kamu nggak cuma bantu ATS membaca dengan baik, tapi juga bantu HR menemukan alasan kuat buat mengundang kamu ke tahap berikutnya. Kadang, kesan pertama di mata robot bisa jadi pintu menuju kesempatan nyata.