PPDB

Bagaimana Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru di Indonesia?

Seperti yang kita ketahui, bahwa beberapa tahun belakangan ini Indonesia menerapkan sistem baru pada pendidikannya. Mungkin Anda sudah mengetahuinya, bahwa sistem penerimaan peserta didik baru yang sekarang diterapkan ini menggunakan sistem zonasi. Sistem baru ini tentu saja mendapatkan banyak sorotan, terdapat pro dan kontra dari masyarakat. Banyak yang beranggapan bahwa sistem ini menguntungkan siswa, namun banyak yang berkata bahwa sistem ini merugikan. Lalu bagaimana sistem penerimaan peserta didik baru di Indonesia? Untuk lebih dalamnya, kita kupas pada bahasan kali ini!

Konsep Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)

Mungkin sudah banyak dari Anda yang mengetahui mengenai bagaimana PPDB di Indonesia. Ya sistem PPDB ini diterapkan dengan tujuan untuk menghapuskan sekolah favorit, karena selama ini sekolah negeri memiliki beberapa sekolah favorit. Tujuan khusus dibentuk sistem penerimaan peserta didik baru ini adalah untuk meratakan kualitas pendidikan di Indonesia, kemudian menyebar calon siswa dengan kemampuan di atas rata-rata, dan juga untuk mengurangi status sekolah unggulan yang ada.

Karena selama ini pemerintah beranggapan bawah adanya dikotomi sekolah favorit dan juga sekolah non-favorit mempengaruhi pertimbangan orang tua ketika memilih sekolah utnuk anaknya. Sistem zonasi ini mengakibatkan sekolah memiliki kewajiban untuk menerima 90% siswa yang memiliki lokasi tempat tinggal berdekatan dengan lokasi sekolah. Namun pada prakteknya, sistem PPDB baru ini tidak berjalan dengan mulus dan menghadirkan beberapa pro dan kontra bagi masyarakat.

Kelemahan Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan Sistem Zonasi

Bagaimana sistem penerimaan peserta didik baru di Indonesia? Setelah mengetahui mengenai bagaimana konsep dari sistem penerimaan peserta didik baru, maka sekarang kami akan memberikan informasi mengenai apa saja sih kelemahan dari sistem penerimaan siswa yang baru diterapkan ini? Berikut merupaka kelemahan dari PPDB di Indonesia :

1. Daya tampung sekolah yang tidak seimbang

Sistem PPDB ini memang memiliki beberapa kelebihan, namun tetap saja ada kekurangan. Salah satu kekurangan yang paling kentara adalah daya tampung sekolah yang tidak seimbang dengan jumlah siswa. Sehingga mengakibatkan banyak calon siswa yang tidak tertampung di sekolah tersebut, padahal jarak antara rumah dan sekolahnya tidaklah terlalu jauh.

2. Perpindahan tempat tinggal

Kekurangan lainnya dari sistem PPDB yang satu ini adalah bisa dikelabuhi. Banyak sekali calon siswa yang rela berpindah tempat tinggal secara tiba-tiba atau pindah kartu keluarga hanya demi bersekolah di sekolah favorit yang mereka inginkan. Ini yang menjadi salah satu kekurangan dari PPDB yang telah diterapkan beberapa tahun belakangan.

3, Kewajiban menerima 90% calon siswa yang tempat tinggalnya ada di dekat sekolah

Selain itu, PPDB ini juga memiliki kosenp bahwa sekolah memiliki kewajiban utnuk menerima 90% calon siswa yang tempat tinggalnya ada di dekat sekolah. Hal ini tentu saja sedikit merugikan bagi sekolah yang letaknya berada jauh dari pemukiman warga menjadi sepi peminat. Ini secara langsung akan mempengaruhi guru juga, karena jumlah siswa sangat sedikit sehingga mempengaruhi jumlah jam mengajar dan guru tidak mendapatkan tunjangan sertifikasi.

4. Beberapa sekolah kelebihan peminat

Jika tadi terdapat beberapa sekolah yang sepi peminat, maka masalah keempat yang disebabkan karena sistem zonasi ini adalah beberapa sekolah kelebihan peminat karena letak sekolah itu berada di zona yang padat. Sehingga tingkat persaingan calon siswa yang ingin masuk kesana juga semakin tinggi.

Itu tadi informasi yang bisa kami berikan kepada Anda mengenai bagaimana sistem penerimaan peserta didik baru di Indonesia? Lalu bagaimana pendapat Anda tentang sistem baru yang diterapkan untuk pendidikan di Indonesia ini? Apakah Anda termasuk yang pro atau yang kontra? Semoga artikel yang kami berikan ini bisa berguna dan bermanfaat bagi Anda semuanya!